:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5270189/original/045339200_1751420712-1.jpg)
Liputan6.com, Sao Paolo – Keluarga Juliana Marins, 26 tahun, turis Brasil yang meninggal setelah jatuh dari tebing saat mendaki Gunung Rinjani di Indonesia, telah meminta agar dilakukan autopsi ulang—kali ini di Brasil.
Laporan situs folha.uol.com.br yang dikutip Kamis (3/7/2025) menyebut Pemerintah Brasil telah memutuskan untuk melakukan autopsi terhadap jenazah Juliana Marins. Kantor Kejaksaan Agung mengumumkan pada hari Senin (30/6)) bahwa mereka akan secara sukarela memenuhi permintaan keluarga tersebut.
“Dengan bantuan GGIM (Kantor Manajemen Terpadu Kota) Balai Kota Niterói, kami menghubungi DPU-RJ (Kantor Pembela Umum Federal), yang segera mengajukan permintaan ke Pengadilan Federal untuk autopsi ulang dalam kasus saudara perempuan saya, Juliana Marins. Kami percaya pada peradilan federal Brasil dan berharap keputusan positif dalam beberapa jam mendatang,” kata Mariana Marins, saudara perempuan Juliana, pada Senin pagi (30/6) melalui akun Instagram yang dibuat untuk berbagi informasi terkini tentang kasus tersebut.
Dalam wawancara pada hari Jumat (27/6), dokter forensik mengatakan laporan awal menunjukkan bahwa Juliana meninggal karena trauma tumpul, yang menyebabkan kerusakan organ dalam dan pendarahan.
Menurut dokter, bukti menunjukkan kematian yang hampir seketika, sekitar 20 menit setelah benturan. Selain jatuh pertama saat mendaki, dia kemungkinan jatuh lagi keesokan harinya, karena daerah itu sangat curam. Hipotesis utamanya adalah bahwa salah satu dari jatuh tambahan ini menyebabkan cedera yang menyebabkan kematiannya. Pakar forensik memperkirakan dia meninggal pada hari Selasa (24/6) atau Rabu (25/6).
Duka Kedutaan Brasil untuk Juliana Marins
… Selengkapnya
Kabar duka datang dari Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Seorang turis Brasil, Juliana Marins (27), meninggal dunia setelah terjatuh saat melakukan pendakian.
Insiden tragis ini terjadi pada Sabtu, 21 Juni 2025, dan jenazah Juliana Marins baru ditemukan pada Selasa, 24 Juni 2025. Kejadian ini tidak hanya menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat korban, tetapi juga memicu berbagai reaksi dari pemerintah Brasil dan Indonesia.
Kedutaan Besar (kedubes) Brasil di Jakarta menyampaikan belasungkawa mendalam atas peristiwa tragis tersebut.
“Pemerintah Brasil mengumumkan, dengan penyesalan yang mendalam, meninggalnya turis Brasil Juliana Marins, yang jatuh dari tebing di sekitar jalan setapak dekat kawah Gunung Rinjani (3.726 meter), gunung berapi yang terletak sekitar 1.200 km dari Jakarta, di Pulau Lombok,” tulis Kedutaan Brasil melalui akun Instagram @brasembjacarta yang dikutip Senin (30/6/2025).
Dalam pernyataan dukacita tersebut, pihak kedutaan menyebut bahwa “Setelah empat hari bekerja, terhambat oleh cuaca buruk, tanah, dan kondisi jarak pandang di wilayah tersebut, tim dari Badan Pencarian dan Pertolongan Indonesia menemukan jenazah turis Brasil tersebut.”
“Kedutaan Besar Brasil di Jakarta memobilisasi otoritas setempat di tingkat tertinggi untuk tugas penyelamatan dan telah memantau upaya pencarian sejak Jumat (20/6) malam, ketika diberitahu tentang jatuhnya turis Brasil di Gunung Rinjani,” rinci pihak kedutaan.
“Pemerintah Brasil menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan teman-teman turis Brasil tersebut atas kehilangan besar mereka dalam kecelakaan tragis ini,” imbuh pihak kedutaan Brasil.