:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4160955/original/097133900_1663325036-image-shows-inner-region-orion-760359953.jpg)
Liputan6.com, Jakarta – Para ilmuwan berhasil mengabadikan kelahiran bintang-bintang yang sedang berlangsung di rasi bintang Circinus. Mereka menggunakan Dark Energy Camera (DECam) milik National Science Foundation yang dipasang di teleskop Víctor M. Blanco di Cerro Tololo Inter-American Observatory, Chili, untuk menangkap gambar luar biasa dari fenomena tersebut.
Melansir laman Live Science pada Selasa (29/04/2025), gambar tersebut menampilkan struktur gelap besar yang dikenal sebagai Awan Molekul Circinus Barat. Awan ini merupakan salah satu daerah pembentuk bintang terdekat dari bumi, terletak sekitar 2.500 tahun cahaya.
Karena kepadatannya yang ekstrem, cahaya dari bintang-bintang di belakangnya hampir tidak mampu menembus, sehingga tampak seperti bayangan gelap di langit. Fenomena ini membuatnya disebut sebagai nebula gelap.
Nebula gelap ini diperkirakan memiliki lebar mencapai 180 tahun cahaya,. Artinya, nebula ini memiliki lebar sekitar 60 kali lebih lebar dibanding diameter tata surya kita.
Di dalamnya terkandung gas dan debu kosmik dengan massa sekitar 250.000 kali massa Matahari. Hal ini memberikan gambaran seberapa besar potensi pembentukan bintang baru yang dapat terjadi di dalamnya.
Meski tampak gelap dan suram, wilayah ini justru menjadi tempat “kelahiran” bagi bintang-bintang baru. Gas dingin dan padat di dalam nebula tersebut secara berkala runtuh akibat gravitasinya sendiri, memulai proses pembentukan bintang.
Pinprick
Dalam gambar DECam, terlihat titik-titik cahaya terang seperti “pinprick” yang menandai kehadiran protobintang. Bintang muda yang baru saja terbentuk dan mulai memancarkan radiasi intens.
Fenomena yang menarik juga tampak dalam bentuk pancaran cahaya tipis menyerupai lightsaber. Cahaya ini merupakan hasil tabrakan antara gas berkecepatan tinggi yang dikeluarkan oleh bintang muda dan gas yang lebih lambat di sekitarnya, menciptakan shock wave dan emisi cahaya khas.
Seiring waktu, bintang-bintang muda ini memancarkan radiasi ultraviolet dan angin bintang yang kuat, yang kemudian mengikis awan gas di sekitarnya dan membentuk pola sulur-sulur panjang serta rongga tak beraturan, memperlihatkan dinamika kompleks dari sebuah “pabrik bintang” di galaksi kita.
(Tifani)