:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5194005/original/076965500_1745288251-color-spectrum.jpg)
Liputan6.com, Jakarta – Sekelompok ilmuwan dari University of California mengklaim telah menemukan warna baru yang belum pernah dilihat oleh manusia sebelumnya. Warna baru yang bernama resmi Olo ini ditemukan dengan menggunakan alat inovatif bernama Oz, yang terinspirasi dari kisah klasik The Wonderful Wizard of Oz.
Melansir laman Live Science pada Kamis (01/05/2025), warna olo digambarkan sebagai warna biru-hijau dengan saturasi jenuh yang belum pernah dilihat sebelumnya. Warna ini tampak seperti teal yang sangat padat dan tajam, namun tetap tidak dapat direproduksi dalam bentuk gambar atau tampilan layar biasa.
Penemuan warna olo tidak datang dari pigmen baru atau campuran warna biasa, melainkan dari manipulasi persepsi visual manusia melalui teknologi. Warna ini sebenarnya selalu ada di alam, tetapi berada di luar spektrum yang bisa dilihat oleh mata manusia secara alami.
Untuk bisa memersepsikan warna ini, para ilmuwan menggunakan Oz Vision System, sebuah alat berbasis laser canggih yang dapat menstimulasi sel-sel individual pada retina manusia. Eksperimen dilakukan dengan menembakkan denyut laser yang sangat terkendali ke mata lima partisipan eksperimen.
Dengan menargetkan dan menstimulasi sel-sel kerucut tertentu di retina, khususnya jenis kerucut M (Medium-wavelength cones), laser mendorong batas kemampuan retina untuk membentuk persepsi visual baru, yang sebelumnya tidak dapat dicapai melalui cahaya alami.
Austin Roorda, peneliti utama dalam bidang optometri dan penglihatan dari University of California, menjelaskan bahwa rona Olo ini benar-benar tak bisa digambarkan lewat tulisan, ilustrasi, atau layar ponsel. Warna ini muncul sebagai pengalaman sensorik murni yang hanya bisa terjadi dalam otak manusia setelah sel retina dimanipulasi dengan cara yang sangat spesifik.
Cara Kerja Penglihatan
Untuk memahami bagaimana warna baru ini bisa muncul, penting untuk memahami cara kerja penglihatan warna. Retina manusia memiliki tiga jenis sel kerucut yakni L (panjang gelombang panjang – merah), M (panjang gelombang sedang – hijau), dan S (panjang gelombang pendek – biru).
Ketika cahaya masuk ke mata, berbagai kombinasi panjang gelombang akan merangsang sel-sel ini, menghasilkan persepsi warna. Namun, karena di alam tidak ada kondisi cahaya alami yang mampu merangsang sel kerucut M secara eksklusif, warna yang hanya mengaktifkan kerucut M saja tidak pernah kita lihat sebelumnya.
Dalam eksperimen ini, tim peneliti memetakan retina partisipan, lalu menggunakan laser untuk menargetkan sel kerucut M secara spesifik, dan memodulasikan denyut laser sesuai gerakan mata agar stimulasi tetap akurat. Saat hanya sel kerucut M yang aktif dan L serta S tidak dirangsang sama sekali, otak manusia akhirnya membentuk persepsi warna baru yakni olo.
Karena tidak ada kondisi alami yang memicu reaksi ini, warna olo berada di luar pengalaman visual normal manusia. Nama “olo” sendiri diambil dari biner 010.
Hal ini yang merepresentasikan kondisi aktif hanya pada kerucut M dari ketiga jenis sel kerucut (L, M, S). Hal ini adalah simbol dari bagaimana warna tersebut terbentuk: satu-satunya kerucut yang diaktifkan adalah M, sementara L dan S tetap pasif.
(Tifani)