:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5216229/original/019487000_1746945692-5.jpeg)
Liputan6.com, Jakarta – Diplomasi tak melulu soal pertemuan resmi di ruang rapat.
Melalui cita rasa lokal yang autentik, Indonesia kembali menegaskan peran kuliner sebagai jembatan lintas budaya dalam ajang “Indonesia Gastrodiplomacy Series (IGS): Diplomatic Tour Goes to West Nusa Tenggara”, yang resmi ditutup pada Jumat (10/5/2025).
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari sejak 8 Mei ini menyatukan 38 duta besar beserta pasangan serta diplomat asing dari 27 negara untuk menjelajahi kekayaan budaya, potensi ekonomi, serta peluang investasi dan pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia di Luar Negeri, Duta Besar R. Heru Hartanto Subolo, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi promosi Indonesia secara holistik melalui jalur kuliner.
“Pintu masuknya adalah gastro atau makanan… salah satu tools diplomasi, tapi pada saat yang sama kita masukkan aspek-aspek potensial untuk berkolaborasi antara kedutaan asing dengan stakeholders nasional,” ujarnya, seperti dikutip dari siaran pers Kemlu RI, Senin (12/5/2025).
Digelar di Berbagai Provinsi
… Selengkapnya
IGS 2025 merupakan penyelenggaraan kelima yang digelar di berbagai provinsi dengan partisipan yang berbeda, dan menjadi perwujudan nyata konsep Indonesia Incorporated.
Heru Subolo juga menekankan pentingnya kolaborasi antarlembaga dan mitra internasional dalam memajukan visibilitas dan daya saing Indonesia.
“Sekarang kita akan menindaklanjutinya dengan kolaborasi konkret dari berbagai stakeholders. Dari pemerintah komitmennya sangat tinggi, tinggal bagaimana kita tindak lanjuti dengan pemerintah asing melalui duta besar mereka di sini,” imbuhnya.
Selama kegiatan, delegasi mengunjungi berbagai titik strategis di NTB, seperti kawasan Kota Tua Ampenan, Museum NTB, serta berdialog langsung dengan Gubernur NTB. Mereka juga berinteraksi dengan pelaku UMKM lokal, menikmati hidangan organik di Desa Wisata Bilebante, serta mendukung green initiative melalui aksi penanaman pohon.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, turut hadir dan mengapresiasi penyelenggaraan IGS 2025 dalam sesi Local Gastronomy Experience di Desa Wisata Bilebante pada Jumat (9/5).
“Diplomasi kuliner merupakan jembatan lintas budaya yang mampu mempererat hubungan antarbangsa. Kita bisa membangun kerja sama lintas kawasan, bahkan lintas benua, melalui makanan. Itulah cara kita menumbuhkan persahabatan dan memperkenalkan potensi desa,” ujar Irene.
Kegiatan ditutup dengan kunjungan ke Pertamina Mandalika International Circuit di mana para delegasi menyaksikan secara langsung gelaran Fanatec GT World Challenge Asia 2025 dan merasakan sensasi track experience di sirkuit kelas dunia tersebut.
… Selengkapnya