:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3009558/original/013930300_1577773201-space6.jpg)
Liputan6.com, Jakarta – Teleskop Luar Angkasa Hubble berhasil menemukan dan mengabadikan citra spektakuler dari galaksi spiral yang berjarak sekitar 90 juta tahun cahaya dari bumi. Galaksi spiral yang bernama resmi NGC 3596 ini terletak di rasi bintang Leo dan merupakan salah satu contoh menarik dari galaksi spiral berukuran sedang yang menyimpan banyak misteri tentang struktur dan evolusi galaksi secara umum.
Gambar galaksi spiral yang diambil Hubble memperlihatkan galaksi ini dari sudut pandang hampir face-on atau lurus menghadap cakram galaksi, sehingga memperlihatkan struktur spiralnya secara utuh dan simetris. Lengan spiral NGC 3596 tampak berkelok-kelok seperti pusaran air kosmis.
Dalam gambar tersebut, tampak bintang-bintang muda yang bersinar dalam rona biru terang, tersebar di sepanjang lengan spiral. Warna biru ini mengindikasikan suhu tinggi dari bintang-bintang muda yang baru terbentuk.
Di sela-selanya, terlihat pula wilayah pembentukan bintang (star-forming regions) yang bercahaya merah muda terang. Fenomena ini menjadi tanda adanya nebula hidrogen (H II regions) yang sedang aktif melahirkan bintang-bintang baru.
Melansir laman SciTechDaily pada Kamis (15/05/2025), galaksi spiral NGC 3596 pertama kali ditemukan pada 1784 oleh astronom terkenal William Herschel, yang juga dikenal sebagai penemu planet Uranus. Nama Herschel kemudian diabadikan menjadi nama teleskop luar angkasa Herschel Space Observatory milik European Space Agency (ESA), yang digunakan untuk mengamati alam semesta pada panjang gelombang inframerah.
Berkat kemajuan teknologi dalam observasi astronomi, galaksi ini dapat dilihat dalam enam panjang gelombang cahaya berbeda menggunakan instrumen pada Hubble. Kombinasi data dari panjang gelombang ultraviolet, optik, dan inframerah ini memungkinkan ilmuwan memetakan aktivitas pembentukan bintang, distribusi debu, serta struktur tersembunyi di dalam galaksi yang sebelumnya tak terlihat dengan teleskop optik biasa.
Analisis multispektral seperti ini penting untuk memahami berbagai komponen penyusun galaksi secara menyeluruh. Walaupun galaksi spiral seperti NGC 3596 telah menjadi objek studi selama beberapa dekade, mekanisme pembentukan dan ketahanan lengan spiralnya masih menjadi misteri yang belum sepenuhnya terpecahkan.
Pantangan Pertama
Pada pandangan pertama, lengan spiral tampak seperti struktur tetap yang memutar dari pusat galaksi ke arah luar. Jika struktur tersebut bersifat permanen dan berotasi bersama cakram galaksi, seharusnya lengan-lengan tersebut akan melilit lebih ketat seiring waktu akibat efek diferensial rotasi karena bagian dalam galaksi berputar lebih cepat dibanding bagian luar. Namun, hal ini tidak terjadi.
Teori modern yang dikenal sebagai density wave theory menjelaskan bahwa lengan spiral bukanlah struktur fisik tetap, melainkan pola kepadatan atau zona konsentrasi materi sementara yang terbentuk oleh gelombang kepadatan yang melintasi cakram galaksi. Ketika materi seperti gas dan debu melewati zona ini, mereka memadat dan memicu pembentukan bintang, yang menjelaskan mengapa lengan spiral tampak terang dan aktif.
Namun bintang-bintang itu sendiri terus bergerak keluar dari zona padat tersebut, menciptakan ilusi visual dari lengan spiral yang stabil. Galaksi spiral seperti NGC 3596 juga menunjukkan keragaman bentuk.
Beberapa galaksi spiral memiliki lengan yang tersusun rapi dan simetris, sementara yang lain memiliki lengan yang lebih acak atau tidak beraturan. Ada pula galaksi spiral yang memiliki batang pusat (barred spiral) yakni struktur memanjang di inti yang memancarkan lengan spiral dari ujungnya.
Dalam kasus NGC 3596, meskipun tergolong spiral biasa tanpa batang menonjol, ia tetap memperlihatkan struktur spiral yang jelas dan elegan. Galaksi seperti NGC 3596 bisa hidup soliter di ruang antar galaksi atau menjadi bagian dari gugusan galaksi.
Letaknya di rasi Leo menempatkannya dalam lingkungan langit yang kaya objek astronomi menarik. Hal ini menjadikannya target penting dalam survei galaksi oleh para astronom profesional maupun amatir.
Penelitian lanjutan terhadap galaksi ini dan galaksi spiral lainnya terus dilakukan guna mengungkap lebih dalam tentang dinamika pembentukan bintang, interaksi antargalaksi, dan bagaimana struktur galaksi berevolusi sepanjang umur kosmos.
(Tifani)