:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4006266/original/054545000_1650905672-Skincare_Wajah_Berminyak_dan_Kusam.jpg)
, Jakarta – Nama kita lebih dari sekadar identitas, rupanya ahli menilai bahwa ini bisa membentuk wajah kita. Sebuah studi menunjukkan: Wajah kita sering kali terlihat seperti nama yang kita miliki. Apakah itu suatu kebetulan?.
Nama adalah informasi pertama yang diberikan kepada orang asing tentang kita, ia membentuk identitas kita, citra diri kita – bahkan wajah kita.
Karena dalam perjalanan hidup, kita cenderung menyesuaikan penampilan kita dengan nama kita.
Setidaknya, setidaknya hasil dari sebuah studi yang dilakukan di Israel, dikutip dari laman DW Indonesia, Sabtu (17/5/2025).
Para peneliti berusaha mencari tahu apakah orang tua secara tidak sadar mempertimbangkan penampilan bayi mereka saat memilih namanya — atau apakah wajah seseorang, seiring waktu, bisa menyesuaikan diri dengan nama yang disandang.
Untuk menyelidiki hal ini, para peneliti meminta anak-anak berusia sembilan dan sepuluh tahun serta orang dewasa untuk memberi nama yang sesuai untuk wajah di foto.
Hasilnya mengejutkan: Ketika melihat foto orang dewasa, para peserta secara luar biasa sering menebak dengan benar – wajah-wajah tersebut cocok dengan nama yang diberikan.
Namun, untuk anak-anak, hasilnya berbeda: Baik orang dewasa maupun anak-anak tidak dapat mengenali nama yang sesuai dengan wajah.
Komputer Juga Melihatnya Seperti Itu?
Apakah ini kebetulan? Dalam penelitian ini, sebuah sistem pembelajaran mesin juga digunakan, yang diberi lebih dari 1000 potret wajah beserta nama-nama terkait.
Komputer itu dapat mengenali bahwa orang dewasa dengan nama depan yang sama memiliki kemiripan wajah yang mencolok – jauh lebih mirip daripada orang yang memiliki nama berbeda. Namun, untuk anak-anak, tidak ditemukan kemiripan yang sebanding.
PSSI baru saja meresmikan fasilitas megah yang akan mengubah wajah sepak bola Indonesia! Dalam video ini, kita akan melihat lebih dekat tentang FIFA Arena dan Garuda Academy, dua tempat yang diharapkan dapat menghasilkan bintang-bintang sepak bola ma…
Pengaruh Sosial Terasa Sejak Dini?
… Selengkapnya
Bukan hanya kita sendiri, tetapi lingkungan kita juga merespons nama kita – sering kali lebih cepat daripada yang kita sadari.
Bahkan sejak usia sekolah dasar, nama depan dapat membentuk bcitra yang dimiliki guru terhadap muridnya: Anak-anak dengan nama tertentu lebih sering dianggap kurang mampu atau mencolok.
Dengan demikian, pemilihan nama dapat menciptakan ketidaksetaraan peluang dalam sistem pendidikan karena prasangka-prasangka yang terbentuk.
Studi lain menunjukkan bahwa persepsi terhadap sebuah nama – apakah terdengar modern atau kuno – dapat memengaruhi cara orang menilai seseorang.
Semakin modern nama seseorang, semakin menarik orang tersebut dianggap, dan daya tarik sering kali dikaitkan dengan kecerdasan.
Bahkan dalam dunia digital, efek ini terlihat jelas: Mereka yang memiliki nama yang dianggap kurang menarik mendapatkan lebih sedikit klik di aplikasikencan online.
Ini hanya beberapa contoh. Penelitian tentang pengaruh dampak nama sangat beragam – dan terus menunjukkan betapa besar pengaruh nama dalam kehidupan kita.
Saat Nama Membentuk Wajah
… Selengkapnya
Kembali ke penelitian awal: Para peneliti melihat kemiripan antara wajah dan nama sebagai hasil dari apa yang disebut sebagai ramalan yang menjadi kenyataan dengan sendirinya – sebuah prediksi yang mewujudkan dirinya sendiri.
Wajah kita, secara sadar atau tidak sadar, menyesuaikan diri dengan harapan sosial yang mungkin terkait dengan nama kita.
Harapan-harapan ini bisa muncul dari nama-nama orang terkenal, konotasi budaya atau agama, atau sekadar gambaran stereotipe yang terbentuk di masyarakat.
“Penelitian kami menekankan signifikasi umum dari efek mengejutkan ini – dampak mendalam dari harapan sosial,” papar Dr. Yonat Zwebner, penulis studi dari Universitas Reichman.
“Struktur sosial begitu kuat sehingga bisa memengaruhi penampilan seseorang,” ungkapnya.
Namun, nama tentu saja tidak menentukan nasib seseorang sepenuhnya.
Temuan ini juga bisa memberikan pandangan baru tentang faktor pribadi lainnya – seperti jenis kelamin atau etnis – dan bagaimana hal-hal ini juga bisa membentuk karakter seseorang seiring pertumbuhan mereka ke arah kedewasaan, pungkas para peneliti.
… Selengkapnya