![Setidaknya tiga anak dan dua orang dewasa tewas dalam serangan ledakan bom yang menargetkan bus sekolah di Pakistan. [Handout/Administrasi Distrik Khuzdar]](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/__8EnccbwLpcp6yETTpZbxcD7YM=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5227763/original/085337300_1747819952-bus_pakistan_bom.jpg)
Liputan6.com, Balochistan – Setidaknya lima orang tewas dalam ledakan yang menargetkan bus sekolah di Distrik Khuzdar, Provinsi Balochistan barat daya Pakistan, menurut keterangan militer setempat.
Yasir Iqbal Dashti, pejabat pemerintah di Khuzdar, menyatakan sedikitnya 38 orang luka-luka dalam serangan ledakan bom yang terjadi pada Rabu (21/5) pagi ini.
“Bus sekolah tersebut milik Army Public School dan sedang dalam perjalanan menjemput anak-anak ketika diserang oleh pelaku bom bunuh diri,” jelas Yasir Iqbal Dashti kepada Al Jazeera.
Dalam pernyataan resmi, militer Pakistan mengutuk keras aksi kekerasan ini dan menuduh “proxy teroris India” terlibat dalam serangan tersebut, meski tidak menyertakan bukti pendukung klaim ini.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif turut “mengutuk keras” serangan oleh “teroris yang bekerja di bawah naungan India”, sekaligus menyampaikan “belasungkawa” kepada keluarga korban “kekejaman” ini.
Sejauh ini pemerintah New Delhi belum memberikan tanggapan atas tuduhan tersebut.
Identifikasi Korban Tewas
… Selengkapnya
Menurut pernyataan resmi militer, korban tewas terdiri dari setidaknya tiga anak-anak dan dua orang dewasa.
Menteri Dalam Negeri Pakistan Mohsin Naqvi mengutuk serangan di dekat area Zero Point Khuzdar ini dan menyatakan “dukacita mendalam” atas korban jiwa.
“Musuh menyerang anak-anak tak berdosa dengan kebiadaban. Serangan terhadap bus sekolah adalah konspirasi keji musuh untuk menciptakan instabilitas di negara kami,” tegasnya.
Pihak berwenang memperingatkan jumlah korban mungkin bertambah mengingat dahsyatnya ledakan.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.