:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5160232/original/072501300_1741777685-Untitled.jpg)
Liputan6.com, Washington, DC – Nada bicara Elon Musk soal politik berubah drastis dalam beberapa minggu terakhir, meskipun dia tetap menunjukkan sikap bersahabat dalam acara perpisahan di Ruang Oval bersama Presiden Donald Trump pada Jumat (30/5/2025). Belakangan, Musk semakin gencar melontarkan kritik terhadap pemerintah Amerika Serikat (AS), sebelum akhirnya resmi mengumumkan mundur sebagai pegawai khusus pemerintah.
Sosok yang pernah menyebut dirinya sebagai “first buddy” Trump dan tampil membawa gergaji mesin seolah-olah hendak menyelamatkan negara lewat Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE), kini telah hilang. Sebagai gantinya, muncul Musk dengan nada yang jauh lebih tenang — lebih siap untuk secara terbuka berbeda pendapat dengan orang yang memberinya posisi di Gedung Putih.
“Bukan berarti saya setuju dengan semua yang dilakukan pemerintahan ini. Maksud saya, saya setuju dengan banyak hal yang dilakukan pemerintahan ini, tapi kami punya perbedaan pandangan,” kata Musk kepada CBS News pekan ini. “Saya agak terjebak dalam situasi di mana saya merasa, ya, saya tidak ingin, tahu kan, bicara menentang pemerintahan, tapi saya … juga tidak ingin bertanggung jawab atas semua yang dilakukan pemerintahan ini. Jadi saya, ya, agak bingung, tahu kan?”
Kepada Ars Technica pekan ini dia mengakui bahwa dirinya mungkin telah menghabiskan terlalu banyak waktu untuk urusan politik.
Musk mengatakan dia akan mencurahkan seluruh waktunya “24 jam sehari, 7 hari seminggu” untuk perusahaannya, bahkan tidur di lantai seperti yang memang sudah sering dia lakukan.
“Saya berharap tetap dapat memberikan nasihat kapan pun presiden menginginkannya. Saya berharap tetap menjadi teman sekaligus penasihat dan jika ada hal yang presiden ingin saya lakukan, saya siap membantu,” ujar Musk seperti dilansir CNN saat perpisahannya pada Jumat.
Kecewa Elon Musk terhadap Pemerintahan Trump
… Selengkapnya
Managing Director di Wedbush Securities Dan Ives menuturkan pada Jumat, mundurnya Musk dari pemerintahan Trump menjadi kabar baik bagi para pemegang saham Tesla menjelang beberapa bulan krusial yang akan datang.
“Meski Trump menyebut bahwa Musk akan tetap menjadi penasihat, kami percaya hari-hari Musk dalam dunia politik pada dasarnya sudah berakhir setelah eksperimen ini yang jelas berubah menjadi kerugian citra bagi Tesla dan berkembang menjadi sesuatu yang sulit dikendalikan.”
Musk mungkin sudah belajar bahwa pemerintah AS tidak akan tunduk pada kemauannya seperti karyawan perusahaannya.
“Dia pasti akan frustrasi karena dia tidak memiliki kepemilikan atas pemerintahan federal,” kata Walter Isaacson, biografer Musk, di CNBC minggu ini. “Fokus kembali pada perusahaannya, itulah yang dia butuhkan.”
Saat mundur dari pemerintah AS, Musk juga mulai menarik garis batas dengan pemerintahan Trump. Kepada CBS News dia mengungkap kecewa dengan RUU kebijakan Partai Republik yang menaikkan defisit dan merusak pekerjaan yang dilakukan tim DOGE.
Ini bukan pertama kalinya Musk berbeda pendapat dengan pemerintahan Trump, dia juga pernah menyatakan ketidaksepahaman soal isu-isu seperti tarif dan visa untuk pekerja asing yang sangat terampil.
Minggu ini, Musk semakin vokal di X, platform media sosialnya, dengan membagikan ulang kritik terhadap RUU yang memangkas kredit pajak untuk energi listrik dan tenaga surya, yang secara langsung berdampak pada bisnis Tesla.
“Menghentikan secara tiba-tiba kredit pajak energi akan mengancam kemandirian energi AS dan keandalan jaringan listrik kita,” demikian unggahan Tesla Energy, yang diunggah ulang oleh Musk.
Trump: Elon Musk Tidak Benar-benar Pergi
… Selengkapnya
Salah satu pertanyaan terbesar yang menggantung terkait masa depan Musk di dunia politik adalah apakah dia akan kembali menggelontorkan dana dalam jumlah besar, seperti ratusan juta dolar yang sebelumnya dia habiskan untuk mendukung Trump dan politikus Partai Republik lainnya.
Meskipun Musk telah mengatakan bahwa dia akan menghabiskan jauh lebih sedikit untuk urusan politik, Trump pada Jumat menyiratkan bahwa dia tidak percaya Musk benar-benar bisa menjauh.
“Elon sebenarnya tidak benar-benar pergi. Saya rasa dia akan tetap muncul sesekali, menurut saya, firasat saya – DOGE adalah anak kesayangannya,” kata Trump pada Jumat. “AS berutang budi besar padanya.”