:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3522657/original/065387600_1627377386-bendera.jpg)
Liputan6.com, Jakarta – Kasus lima Warga Negara Indonesia (WNI) teknisi PT Dirgantara Indonesia (PT DI) yang diduga terlibat dalam kasus dugaan pengambilan data sensitif Program Kerja Sama KF-X/IF-X (KF-21) berakhir. Kelimanya sudah dipulangkan ke Tanah Air.
“Pada 4 Juni 2025, telah dilakukan repatriasi dari Korea Selatan (Korsel) ke Indonesia 5 (lima) Teknisi PT Dirgantara Indonesia (PT DI) yang diduga terlibat dalam kasus dugaan pengambilan data sensitif Program Kerja Sama KF-X/IF-X (KF-21),” kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha pada Senin (9/6/2025) dalam pernyataan tertulisnya.
Sejak kejadian pada bulan Januari 2024, jelas Judha soal kronologi kasus tersebut, kelima teknisi PT DI harus menjalani proses investigasi yang dilakukan oleh Kepolisian dan Kejaksaan Korea Selatan.
“Berbagai langkah dan upaya dilakukan Pemerintah RI. Sejak awal KBRI Seoul memberikan pendampingan kekonsuleran pada setiap tahapan hukum dan pemeriksaan dan juga pendampingan hukum melalui penyediaan jasa pengacara oleh PT DI,” tutur Judha.
“Pada tanggal 29 Mei 2025, kejaksaan di Korea Selatan menetapkan bahwa secara substansi, tuntutan terhadap kelima teknisi tersebut digugurkan. Kejaksaan tidak menemukan adanya tindakan melawan hukum terhadap peraturan perundangan terkait dan untuk itu memutuskan tidak melanjutkan kasus ke tahap peradilan,” rinci Judha.
Saat ini, sambung Judha, kelima teknisi PT DI tersebut telah berada di Indonesia dalam keadaan baik dan sehat dan telah berkumpul kembali bersama keluarga.
Dukungan untuk Kelima Teknisi
… Selengkapnya
Selama 5 teknisi menjalankan pemeriksaan di Korea, PT DI juga memberikan dukungan dari sisi kemanusiaan selama proses berlangsung.
“Pemenuhan kebutuhan dasar engineer terus dipenuhi dan disediakan, adanya psikolog dan kehadiran perwakilan dari PT DI sebagai bentuk kepedulian, agar para engineer tersebut dapat menjalani proses hukum dengan kondisi yang layak dan terjaga kesehatan mental dan fisiknya,” jelas Judha lagi.
Judha mengatakan bahwa setibanya di Indonesia pada Rabu 4 Juni 2025 lalu, pihak Kemlu dan perwakilan PT DI telah menjemput para engineer di bandara untuk mengantarkan mereka pulang sehingga dapat kembali berkumpul dengan keluarga masing-masing dan merayakan Idul Adha.