:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5268913/original/014334600_1751289537-7.jpg)
Liputan6.com, Gaza – Sebanyak 30 orang tewas dalam serangan udara Israel yang menghantam kafe tepi laut Al-Baqa di Kota Gaza, yang dipenuhi perempuan dan anak-anak. Ali Abu Ateila saat itu berada di dalamnya.
“Tanpa peringatan, tiba-tiba saja sebuah pesawat tempur menghantam tempat itu, mengguncangnya seperti gempa bumi,” ujarnya seperti dilansir AP.
Fares Awad, kepala layanan darurat dan ambulans otoritas kesehatan di Gaza Utara, menyatakan bahwa puluhan orang terluka, di mana banyak di antaranya dalam kondisi kritis, dan setidaknya 30 orang tewas.
Dua serangan udara lainnya di sebuah jalan di Kota Gaza menewaskan 15 orang. Demikian menurut Rumah Sakit Shifa yang menerima para korban. Sementara itu, berdasarkan laporan dari Rumah Sakit Al-Aqsa, serangan terhadap sebuah bangunan di dekat Kota Zawaida menewaskan enam orang.
Sementara itu, menurut keterangan saksi, rumah sakit, dan Kementerian Kesehatan Gaza, pasukan Israel menewaskan 11 orang yang sedang mencari makanan di wilayah Gaza selatan.
Rumah Sakit Nasser di kota Khan Younis di Gaza selatan menyatakan bahwa mereka menerima jenazah orang-orang yang ditembak saat kembali dari lokasi distribusi bantuan milik Gaza Humanitarian Fund (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat. Ini merupakan bagian dari pola penembakan mematikan yang dalam sebulan terakhir telah menewaskan lebih dari 500 warga Palestina di sekitar program distribusi bantuan yang kacau dan kontroversial tersebut.
Penembakan terjadi sekitar 3 kilometer dari lokasi GHF di Khan Younis, saat warga Palestina kembali melalui satu-satunya jalur yang bisa diakses. Untuk mendapatkan bantuan, warga sering kali harus menempuh jarak jauh guna mencapai pusat-pusat GHF.
Rumah Sakit Nasser juga melaporkan bahwa satu orang lainnya tewas di dekat pusat GHF di Kota Rafah, Gaza Selatan. Satu orang lain, menurut informasi dari Rumah Sakit Al-Awda, tewas saat menunggu bantuan di dekat koridor Netzarim, yang memisahkan wilayah Gaza Utara dan selatan, .
Menurut layanan ambulans dan darurat Kementerian Kesehatan, 10 orang lainnya tewas di sebuah gudang bantuan milik Perserikatan Bangsa-Bangsa di Gaza Utara.
Militer Israel meningkatkan pengeboman di seluruh wilayah Kota Gaza dan kamp pengungsi Jabaliya yang berdekatan. Pada Minggu (29/6) dan Senin (30/6), Israel mengeluarkan perintah evakuasi secara luas untuk sebagian besar wilayah di Gaza Utara.
Warga Palestina melaporkan bahwa pengeboman besar-besaran terjadi sepanjang malam hingga Senin pagi. Mereka menggambarkan serangan-serangan terbaru ini sebagai kampanye “bumi hangus” yang menargetkan sebagian besar bangunan kosong dan infrastruktur sipil.