:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2408781/original/079607300_1542251474-20181114-Bayi-Panda-Merah-Lahir-di-Woodland-Park-Zoo-AP-1.jpg)
Liputan6.com, Beijing – Sebuah hotel bintang lima di China memicu kontroversi setelah menggunakan panda merah sebagai alarm hidup bagi tamu-tamunya.
Praktik unik yang awalnya menarik perhatian publik itu kini dihentikan paksa oleh otoritas, dan sedang dalam penyelidikan atas dugaan pelanggaran perlindungan satwa liar.
Mengutip SCMP, Selasa (1/7/2025), hotel yang dimaksud adalah Lehe Ledu Liangjiang Hotel di Chongqing, Tiongkok barat daya, yang merupakan bagian dari kompleks wisata dengan taman margasatwa dan lebih dari 100 kamar.
Dalam beberapa video yang viral di media sosial, terlihat seekor panda merah lucu masuk ke kamar, memanjat tempat tidur dan meja, lalu diajak berinteraksi oleh tamu, termasuk diberi makan dan dielus.
Fasilitas “morning call” dengan panda merah ditawarkan pada kamar eksklusif yang dibanderol 2.000 hingga 3.000 yuan (sekitar Rp4,5 juta hingga 6,7 juta) per malam. Layanan ini sangat populer, terutama bagi keluarga yang membawa anak-anak.
Hotel tersebut diketahui memiliki empat panda merah sebagai “staf,” termasuk satu individu dewasa berusia sekitar dua tahun yang secara rutin digunakan untuk membangunkan tamu. Dalam setiap sesi, seekor panda merah akan ditemani seorang pawang untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan, baik bagi tamu maupun hewan tersebut.
Picu Perdebatan Luas
… Selengkapnya
Meski pihak hotel menyatakan bahwa panda-panda mereka telah divaksin lengkap, praktik ini memicu perdebatan luas di kalangan publik dan pemerhati satwa. Pasalnya, panda merah adalah satwa langka dan dilindungi, termasuk dalam Kategori II menurut hukum perlindungan satwa liar di China, serta terdaftar sebagai spesies terancam punah oleh IUCN.
Menurut undang-undang tersebut, penggunaan satwa liar yang dilindungi untuk kepentingan komersial sangat dibatasi, kecuali untuk tujuan edukatif dengan izin resmi. Jika terbukti melanggar, pelaku dapat dikenakan sanksi berupa denda hingga penutupan usaha.
Pada 17 Juni, pihak Departemen Kehutanan Chongqing telah meminta hotel menghentikan layanan tersebut dan memulai penyelidikan resmi.
Menurut Yang Zhaoxia, dosen di Universitas Kehutanan Beijing, klasifikasi aktivitas seperti ini—antara edukasi dan eksploitasi—masih menjadi wilayah abu-abu dalam hukum yang berlaku. Meskipun panda merah dikenal ramah dan jinak, mereka juga tergolong mudah stres dan sangat peka terhadap lingkungan sekitarnya.
Sebelumnya, pada Februari, kasus lain terjadi di sebuah hotel bertema satwa di Provinsi Jiangsu, di mana seorang tamu dilaporkan digigit panda merah saat bermain dengannya. Insiden tersebut memperkuat argumen bahwa interaksi langsung dengan hewan langka seharusnya dibatasi.
… Selengkapnya