:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5101605/original/050905400_1737376502-20250120-Kota_Rafah-AFP_1.jpg)
Liputan6.com, Gaza – Israel pada Jumat (4/4/2025) pagi, melanjutkan operasi darat di bagian utara Jalur Gaza dan menewaskan sedikitnya 25 orang dalam serangan udara di Kota Khan Younis, Gaza Selatan. Serangan ini merupakan bagian dari kampanye militer yang diklaim Israel dimulai kembali dengan tujuan menekan Hamas agar membebaskan sandera yang tersisa.
Sejak 18 Maret, lebih dari 1.250 warga Palestina di Jalur Gaza tewas akibat serangan udara Israel. Pada Kamis lalu, serangan udara menewaskan sekitar 100 orang, termasuk yang terjadi di tiga sekolah yang dijadikan tempat penampungan. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengaku bahwa sasaran serangan tersebut adalah pusat-pusat kendali Hamas. Demikian seperti dilansir The Guardian.
Menurut PBB, sekitar 280.000 orang terpaksa meninggalkan rumah atau tempat penampungan mereka sejak Israel mengakhiri gencatan senjata dua bulan dengan Hamas pada 2 Maret. Setelah itu, Israel menghentikan pasokan bantuan dan bahan bakar, serta melanjutkan pengeboman skala besar dua minggu kemudian.
Pasukan darat Israel dilaporkan telah kembali memasuki Kota Rafah di Gaza Selatan dan Koridor Netzarim yang memisahkan Kota Gaza dari wilayah lainnya. IDF juga mengonfirmasi bahwa pasukan mereka sedang bergerak maju di Shuja’iya, daerah di utara Kota Gaza.
Pejabat Israel berencana merebut sebagian besar wilayah Jalur Gaza sebagai zona keamanan dan membangun koridor militer baru antara Rafah dan Khan Younis. Hal ini menambah kekhawatiran warga Palestina tentang kemungkinan perpindahan permanen dan aneksasi wilayah mereka.
Kritik Turki terhadap Israel
… Selengkapnya
Selain itu, ketegangan meningkat di kawasan lainnya.
Militer Israel mengumumkan bahwa mereka membunuh Hassan Farhat, seorang komandan senior Hamas, dalam serangan udara di Kota Sidon, Lebanon. Serangan ini berpotensi merusak gencatan senjata yang rapuh dengan Hizbullah, kelompok militan Lebanon yang beraliansi dengan Hamas.
Israel juga menargetkan fasilitas Hizbullah di Beirut pekan lalu sebagai respons terhadap serangan roket yang menghantam Israel utara, meski tidak ada kelompok yang mengklaim tanggung jawab atas serangan tersebut.
Di Suriah, ketegangan antara Israel dan pemerintah transisi yang baru semakin meningkat. Israel melanjutkan serangan udara di seluruh Suriah, termasuk serangan di wilayah perbatasan Daraa pada Kamis yang menewaskan 13 orang. Israel telah lama menargetkan aset-aset Hizbullah dan Iran di Suriah, serta terus melancarkan pemboman sejak kelompok pemberontak memaksa Presiden Bashar al-Assad melarikan diri pada Desember lalu. Israel telah merebut sejumlah wilayah di Suriah selatan dan memperingatkan agar kelompok-kelompok Islamis tidak mendekati wilayah Israel.
Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan, yang mendukung pemerintah baru Suriah, mengkritik tindakan Israel di Suriah. Fidan mengatakan, “Israel menghapus satu per satu kemampuan yang bisa digunakan oleh negara baru ini untuk melawan ISIS dan ancaman teroris lainnya.”
Menurut Fidan, apa yang dilakukan Israel tidak hanya mengancam keamanan Suriah, namun juga dapat memicu ketidakstabilan lebih lanjut di kawasan tersebut.
Di Tepi Barat, tentara Israel mengonfirmasi bahwa mereka telah menembak dan membunuh seorang remaja Palestina setelah sekelompok pemuda melemparkan batu di dekat Desa Husan. Pejabat Palestina kemudian mengidentifikasi korban sebagai Yusef Zaoul (17).