:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1646809/original/034175400_1499864747-Live_Aid_after_dark_at_JFK_Stadium__Philadelphia__PA.jpg)
Liputan6.com, London – Konser Live Aid yang digelar untuk membantu mengatasi kelaparan di Afrika sukses besar, bahkan melampaui target penggalangan dana tiga kali lipat. Dari sasaran awal 10 juta Pound Sterling, acara ini berhasil meraup total sumbangan global sebesar 30 juta Pound Sterling. Menjelang akhir pertunjukan di Stadion Wembley, tercatat publik Inggris sendiri telah menyumbang 1,1 juta Pound Sterling.
Disebut-sebut sebagai “Woodstock-nya era 80-an”, festival musik terbesar dunia ini diinisiasi oleh Bob Geldof, vokalis Boomtown Rats. Tujuannya jelas: menggalang dana demi meringankan penderitaan jutaan orang Afrika yang terjebak bencana kelaparan.
Stadion Wembley penuh sesak oleh 72.000 penonton yang antusias, sementara siaran langsungnya yang dikoordinasi dari BBC Television Centre ditonton oleh lebih dari 1,5 miliar orang di 160 negara — menjadikannya siaran televisi terbesar dalam sejarah.
Konser lintas benua ini dibuka di bawah terik matahari London, dengan kehadiran Pangeran Charles dan Putri Diana. Status Quo langsung menggebrak panggung lewat lagu “Rocking All over the World”.
Sejumlah musisi ternama seperti David Bowie, Wham, dan Dire Straits bahkan diterbangkan khusus dengan helikopter menuju venue, dikutip dari BBC, S
Di sela-sela penampilan, Bob Geldof tak henti mengingatkan penonton akan tujuan utama acara ini. “Jangan pergi ke pub malam ini. Tetaplah di rumah dan berikan uang kalian pada kami. Ada orang-orang yang sedang sekarat sekarang,” ujarnya lugas.
Geldof juga menerima telepon dari keluarga kerajaan Dubai yang berkomitmen memberikan donasi tunggal terbesar malam itu: 1 juta Pound Sterling.
Di seluruh Inggris, delapan pusat donasi dibuka dengan 200 jalur telepon siap menerima sumbangan, khususnya lewat kartu kredit, dengan nilai hingga 2.000 Pound Sterling per transaksi.
Sementara itu di Amerika Serikat, ribuan orang juga antusias berdonasi. Dalam lima menit setelah Beach Boys naik panggung di konser serentak yang berlangsung di Stadion JFK, Philadelphia, tercatat ada 22.000 janji sumbangan masuk.
Maraton musik selama 16 jam ini akan ditutup malam nanti di Philadelphia dengan deretan penampilan besar seperti Bob Dylan, Duran Duran, dan Paul Simon.
Live Aid datang sembilan bulan setelah media internasional mulai menyoroti dampak kekeringan, penyakit, dan kelaparan yang melanda Afrika Timur Laut. Meski PBB sudah memperingatkan bahwa 160 juta orang masih terdampak, dan pemerintah di berbagai belahan dunia telah memulai operasi bantuan besar-besaran, distribusi di lapangan — terutama ke daerah paling parah seperti Sudan dan Ethiopia — masih menghadapi banyak hambatan.
Konser ini menjadi bukti nyata bagaimana musik dapat menyatukan dunia, memobilisasi solidaritas global, dan menyalakan harapan bagi mereka yang terpinggirkan.
Pandemi Covid-19 memicu tingkat kemiskinan dan kelaparan banyak warga dunia pada tahun ini, menurut Organisasi Pangan dan Pertanian, FAO. Di sejumlah tempat seperti Afrika, konflik dan perubahan iklim ikut memperparah situasi yang sudah buruk. Beriku…