:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5251495/original/023684600_1749798382-20250613-PM_India-AFP_8.jpg)
Liputan6.com, New Delhi – Investigasi awal kecelakaan Air India Penerbangan 171 pada Juni lalu, yang merenggut 260 nyawa, telah mengungkap temuan yang menimbulkan banyak pertanyaan. Hanya beberapa detik setelah lepas landas, kedua sakelar kontrol bahan bakar pada Boeing 787 Dreamliner berusia 12 tahun itu tiba-tiba berpindah ke posisi “cut-off”.
Akibatnya, suplai bahan bakar ke mesin terhenti, memicu kehilangan daya total — situasi yang seharusnya hanya terjadi setelah pesawat mendarat, dikutip dari laman BBC, Minggu (13/7/2025).
Rekaman suara kokpit menunjukkan seorang pilot sempat bertanya kepada rekannya, “Mengapa kamu mematikan sakelar?” yang dijawab dengan penegasan bahwa ia tidak melakukannya. Namun rekaman ini tidak secara jelas mengidentifikasi siapa yang mengatakan apa. Saat insiden terjadi, kopilot diketahui tengah mengendalikan pesawat, sementara kapten memantau penerbangan.
Kedua sakelar memang akhirnya dikembalikan ke posisi normal saat pesawat sudah di udara, yang memicu mesin menyala ulang secara otomatis. Namun pada saat nahas itu, hanya satu mesin yang berhasil kembali memberikan daya dorong, sedangkan mesin lainnya baru menyala tapi belum menghasilkan tenaga.
Tragisnya, penerbangan ini hanya bertahan kurang dari satu menit di udara sebelum jatuh di kawasan permukiman padat di Ahmedabad, India bagian barat — menjadikannya salah satu insiden penerbangan paling membingungkan di India.
Hingga kini, tim penyelidik masih menelaah reruntuhan pesawat serta data perekam penerbangan untuk mengurai apa sebenarnya yang terjadi sesaat setelah lepas landas. Berdasarkan data FlightRadar24, pesawat sempat mencapai ketinggian 625 kaki dalam kondisi cuaca cerah, sebelum sinyal lokasi hilang sekitar 50 detik kemudian.
Investigasi ini dipimpin oleh otoritas India dengan melibatkan para ahli dari Boeing, General Electric, Air India, regulator penerbangan India, serta perwakilan Amerika Serikat dan Inggris. Dalam laporan awal, muncul sejumlah temuan yang dinilai janggal.
Para penyelidik menjelaskan bahwa sakelar bahan bakar pada tuas pengendali dirancang dengan mekanisme pengunci untuk mencegah perpindahan tak sengaja. Sakelar ini perlu ditarik ke atas terlebih dahulu sebelum bisa dibalik, sebuah fitur keselamatan yang sudah ada sejak dekade 1950-an. Ditambah lagi, sakelar tersebut dilindungi braket khusus agar tidak mudah tertekan. Hal ini membuat kemungkinan terjadinya pemutusan bahan bakar secara tidak sengaja nyaris mustahil.
Pemerintah India akhirnya angkat suara soal jatuhnya pesawat Air India di Ahmedabad. Menteri Perhubungan mengumumkan pemeriksaan menyeluruh pada seluruh armada Boeing 787 dan membentuk tim investigasi khusus. Kotak hitam kini tengah dianalisis untuk …
Keterangan Ahli
… Selengkapnya
Seorang pakar investigasi kecelakaan udara yang berbasis di Kanada bahkan menyebut kepada BBC, “Hampir tidak mungkin kedua sakelar ini tertarik hanya dengan satu gerakan tangan, sehingga sangat kecil kemungkinan ini terjadi secara tak disengaja.”
Inilah yang membuat kasus Air India 171 menjadi sorotan.
Shawn Pruchnicki, mantan investigator kecelakaan penerbangan sekaligus pakar di Ohio State University, mengatakan jika salah satu pilot yang memindahkan sakelar tersebut — entah sengaja atau tidak — akan memunculkan pertanyaan penting: mengapa itu dilakukan? Namun, menurutnya, tidak tampak adanya indikasi darurat di kokpit yang bisa memicu kekeliruan tersebut.
“Dalam banyak situasi darurat, pilot memang bisa salah menekan tombol atau memilih prosedur keliru, tetapi tidak ada tanda-tanda kondisi darurat ataupun diskusi di kokpit yang mengarah pada salah pencet ini,” ujarnya. “Kesalahan seperti ini biasanya muncul bersamaan dengan masalah lain yang lebih jelas.”
Sementara itu, Peter Goelz, mantan direktur pelaksana Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Amerika Serikat, menilai temuan ini sangat mengganggu. “Fakta bahwa sakelar bahan bakar dimatikan hanya beberapa detik setelah pesawat terbang sungguh memprihatinkan,” katanya.
Goelz juga menekankan, mungkin masih ada lebih banyak informasi penting di rekaman kokpit. “Satu kalimat seperti ‘mengapa kamu mematikan sakelar’ saja tidak cukup. Rekaman suara harus dianalisis lebih mendalam untuk mengetahui siapa sebenarnya yang melakukan apa, dan mengapa.”
Ungkap Teka-teki Kecelakaan
… Selengkapnya
Tim investigasi meyakini perekam suara kokpit menjadi kunci untuk mengungkap teka-teki ini, karena menyimpan rekaman percakapan pilot, panggilan radio, hingga suara latar di kabin kokpit. Namun sejauh ini, identifikasi suara pilot belum tuntas. Biasanya, pihak maskapai atau orang-orang yang mengenal suara pilot akan dilibatkan untuk membantu memastikan siapa yang berkata apa.
“Tanpa identifikasi suara yang akurat, kita tidak tahu pilot mana yang mematikan sakelar, atau siapa yang menyalakannya kembali,” tambah Goelz.
Para ahli juga menyoroti pentingnya perekam video kokpit, seperti yang sudah lama direkomendasikan oleh NTSB. Rekaman visual akan memperlihatkan dengan jelas tangan siapa yang mengoperasikan sakelar pada saat kritis tersebut.
Laporan sementara menyebutkan bahwa sebelum penerbangan, baik pilot maupun awak kabin telah lulus uji breathalyzer dan dinyatakan bugar untuk terbang. Mereka juga sudah berada di Ahmedabad sejak sehari sebelumnya dan beristirahat cukup lama.
Namun, ada satu catatan menarik yang kini menjadi perhatian penyelidik. Pada Desember 2018, Badan Penerbangan Federal AS (FAA) sempat mengeluarkan Buletin Informasi Kelaikan Udara Khusus (SAIB) terkait sejumlah sakelar kontrol bahan bakar pada Boeing 737 yang ditemukan terpasang dengan sistem pengunci dinonaktifkan. Walaupun tidak sampai diterbitkan Arahan Kelaikan Udara (AD) yang bersifat wajib, isu ini sempat dicatat sebagai potensi masalah.
Singkatnya, proses investigasi Air India 171 masih jauh dari selesai. Identifikasi suara secara komprehensif, transkrip lengkap rekaman kokpit, serta audit seluruh komunikasi sejak pesawat mundur dari gerbang hingga akhirnya jatuh diyakini menjadi kunci untuk membuka misteri tragis ini.
… Selengkapnya