:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2797334/original/093692500_1557127224-asteroid.jpg)
Liputan6.com, Jakarta – Badan Antariksa Eropa atau European Space Agency (ESA) merilis foto asteroid 2024 YR4 yang sempat berpotensi menghantam bumi. Gambar asteroid ini diambil menggunakan teleskop luar angkasa paling canggih milik NASA, James Webb Space Telescope (JWST).
Melansir laman Popular Science pada Senin (07/04/2025), gambar-gambar ini dirilis pada 2 April oleh ESA, menandai pencapaian baru dalam eksplorasi luar angkasa. Meskipun foto yang dihasilkan hanya menunjukkan penampakan samar dari asteroid tersebut, ini adalah momen bersejarah karena 2024 YR4 merupakan objek terkecil yang pernah ditargetkan oleh JWST.
Asteroid ini juga salah satu benda luar angkasa terkecil yang ukuran diameternya berhasil diukur secara langsung. Asteroid 2024 YR4 sempat mengundang kekhawatiran setelah para astronom mengumumkan adanya kemungkinan asteroid ini menabrak Bumi pada tahun 2032.
Saat itu, peluang terjadinya tabrakan diperkirakan mencapai 3 persen. Namun, setelah dilakukan penghitungan ulang, peluang tersebut kini turun drastis menjadi sekitar 0,0017 persen.
Artinya, asteroid ini hampir pasti akan melewati Bumi tanpa menimbulkan bahaya. Sebelum kabar baik ini diumumkan, teleskop James Webb telah diarahkan untuk mengamati asteroid tersebut lebih dekat untuk mengungkap detail ukuran, suhu, dan sifat permukaannya.
Meski terlihat kecil, 2024 YR4 cukup besar untuk sebuah asteroid. Perkiraan awal menyebutkan diameter asteroid ini berada di kisaran 40 hingga 100 meter.
Namun berdasarkan data terbaru dari JWST, diperkirakan lebar asteroid ini sekitar 55 meter, kurang lebih setara dengan tinggi gedung 15 lantai. Menariknya, permukaan asteroid ini tampaknya tidak memiliki lapisan debu halus seperti pada asteroid besar lainnya.
Kemungkinan ini disebabkan oleh rotasi cepat dan permukaannya yang didominasi oleh batuan seukuran kepalan tangan atau lebih besar. Ciri-ciri ini memberikan petunjuk penting mengenai struktur dan perilaku asteroid kecil di luar angkasa.
Menurut ESA, pengamatan baru dari Webb tidak hanya memberikan informasi unik tentang ukuran 2024 YR4, tetapi juga dapat melengkapi pengamatan dari bumi mengenai posisi asteroid ini dan membantu memperbaiki pemahaman kita tentang orbit dan lintasannya di masa depan. Pengamatan terhadap 2024 YR4 akan terus dilakukan hingga ia menjauh dari bumi dan keluar dari jangkauan pengamatan.
Diperkirakan asteroid ini akan kembali mendekati bumi dalam waktu empat tahun mendatang, saat itu penelitian lanjutan akan dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih detail. Ada pula kemungkinan asteroid ini akan berinteraksi dengan bulan.
Saat ini, para ahli memperkirakan peluang tabrakan dengan bulan sekitar 1,7 persen. Meskipun angka ini juga kemungkinan besar akan menurun seiring bertambahnya data.
(Tifani)